Jumat, 14 Juni 2013

PENANGANAN PASIEN KASUS DEMAM BERDARAH



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Saat ini, penyakit tular vector (Vector borne diseases) seperti demam berdarah dengue (DBD), malaria, cikungunya, filariasis (kaki gajah), Japanese, bencepalisis dan pes masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia, termasuk Indonesia. Padahal, ini baru satu contoh kasus yang disebabkan oleh nyamuk.
Kondisi tersebut tentu ada sebabnya. Berdasarkan sejumlah penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa terjadinya perubahan iklim global saat ini berpengaruh terhadap perubahan resiko penularan penyakit yang ditularkan oleh vector penyakit terutama nyamuk. Lebih-lebih penularan DBD dan malaria sangat sensitive terhadap perubahan lingkungan.
Penyakit DBD pertama kali di Indonesia ditemukan di Surabaya pada tahun 1968, tetapi konfirmasi virologist baru di dapat pada tahun 1972. Sejak itu penyakit tersebut menyebar ke berbagai daerah, sehingga sampai tahun 1980 seluruh provinsi di Indonesia kecuali timor-timur terjangkit penyakit ini.
Sejak pertama kali ditemukan, jumlah kasus menunjukan kecenderungan meningkat dari tahun ke tahun baik dalam jumlah maupun luas wilayah yang terjangkit dan secera sporadis selalu terjadi KLB setiap tahun. KLB terbesar terjadi pada tahun 1998, dengan incidence rate (IR) = 35,19/100 000 penduduk. Timbulnya penyakit DBD ditengarai adanya korelasi antara strain dan genetic, tetapi ahir-ahir ini ada tendensi agen penyebab DBD disetiap daerah berbeda. Hal ini kemungkinan adanya faktor geografi, selain faktor genetic dari hospesnya. Selain itu, berdasarkan macam manifestasi klinik yang timbul dan tatalaksana DBD secara konvensional sudah berubah.
Sedangkan ISK atau infeksi saluran kemih adalah hampir selalu diakibatkan oleh bakteri aerob dari flora usus. Penyebab ISK bagian bawah atau kritis cystitis (radang kandung kemih) adalah terutama kuman gram negative, yakni untuk bagian terbesar E.coli (kl 80%) pada umumnya seseorang dikatakan menderita ISK bila terdapat lebih dari 100.000 kuman dalam 1 ml urinnya. (Drs. Tan Hoan Tjay, 2007)
B.     Maksud dan Tujuan
Laporan ini membahas analisis DRP (Drug Related Problem) pada kasus tuan A. (lihat kasus pada Bab III), pemilihan alternative terapi yang tepat dan hal-hal yang perlu dimonitoring setelah pemberian obat pada pasien atau Penatalaksanaan Kasus dengan metode FARM

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.    Teori Umum
Demam dengue adalah demam virus akut yang disertai sakit kepala, nyeri otot, sendi dan tulang, penurunan jumlah sel darah putih dan ruam-ruam. Sedangkan demam berdarah dengue/dengue hemorhagice fever (DHF)  adalah demam dengue yang disertai pembesaran hati dan manifestasi perdarahan. Pada keadaan oarah bias terjadi kegagalan sirkulasi darah dan penderita jatuh dalam syok hipovolemik akibat kebocoran plasma. Keadaan ini disebut dengue shock syndrome (DSS). (Sandina, 2011)
Tanda atau gejala penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) (1) Gejala pada masa akut (hari ke-1, 2, dan ketiga) adalah “demam” ditambah dengan gejala KLMNO (P) yaitu: Demam, Kepala nyeri, Lemah, Mual muntah, Nyeri Otot dan sendi, Pusing, dan perdarahan spontan jarang terjadi pada masa akut. (2) hati (hevar/liver) pada DBD membesar sejak hari ke-1, 2, 3 dan paling besar pada hari ke4, 5, 6 lalu normal kembali pada hari ke 7, 8 dan seterusnya. (Irianto, 2009)
Infeksi saluran kemih dapat disebabkan oleh bakteri atau jamur dan dapat menyerang uretris, kandung kemih (sistitis), uretra (uretritis), atau ginjal (pilonefritis), ISK dapat berasal dari atas (bakteri masuk ke dalam ginjal melalu aliran darah) atau dari bawah (bakteri masuk ke ginjal melalui uretra). Kebanyakan kasus uretra dimulai dari saluran kemih bagian bawah (kandung kemih dan uretra) dan bila tidak diterapi akan terus menjalar ke saluran kemih bagian atas (ureter dan ginjal). (Depkes RI, 2010)
B.     Uraian Obat-Obat yang Digunakan Untuk Terapi
1.      Ciprofloxasin
Golongan fluorkuinolon dengan spektrum kerja yang luas sebaiknya obat ini digunakan sebagai obat untuk menghindari resistensi dengan pesat.
Obat golongan ini mempunyai mekanisme aksi menghambat DNA gyrase sehingga dapat menghambat proses sintesis DNA bakteri. DNA gyrase merupakan enzim bakterial yang bertanggung jawab terhadap proses pembukaan dan supercoil DNA dan protein bakteri. Quinolon merupakan satu-satunya antibiotik yang menghambat replikasi DNA. Antibiotik golongan ini digunakan pada infeksi saluran kencing.
Efek samping: mual muntah, kadang-kadang terjadi neuritis. Zat ini tidak dapat digunakan bila fungsi ginjal terganggu.
2.      Paracetamol
Derivat asetanilida ini adalah metabolit dari fenasitin yang dahulu banyak digunakan sebagai analgetikum, tetapi pada tahun 1978 telah ditarik dari peredaran karena efek sampingnya (nefrotoksisitas dan karsinogen). Khasiatnya analgetik dan antipiretik, tetapi tidak antiradang. Dewasa ini dianggap sebagai zat antinyeri paling aman, juga untuk suamedika (pengobatan mandiri).
Efek samping: kerusakan hati (dosis besar, terapi jangka lama).
3.      Lameson
Berdaya k.l 20% lebih kuat dari prednisolon (1956) dengan berbagai cara penggunaan oral dan parentral.
Efek Samping: retensi Na, dan cairan, gangguan penyembuhan luka, gangguan metabolisme karbohidrat, lemah otot, osteoporosis.
4.      Metoklopramid
Merupakan antagonis reseptor D-2 Yang digunakan untuk antimual.
Efek samping: reaksi ekstrapiramidal, pusing, lelah, mengantuk, sakit kepala, depresi, gelisah, hipertensi.
5.      Imboos Force
Komposisi Pertablet imboos force: echinacea 250 mg, Zn, picolinate 10 mg.
Efek samping: gangguan GI ringan dan reaksi alergi.
6.      Infus RL
Komposisi/ 1000 ml: Na 130 mEq/L, Cl 109 mEq/L, K 4 mEq/L, Ca 2.7 mEq/L, Laktat 28 mEq/L (NaCl 6 gram), KCl (0,3 g. CaCl2 0,2 g, Na Laktat 3,1 g, API add 1000 ml.) Osmolaritas: 273 mOsm/L.

BAB III
KASUS

           Tuan A. 40 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan demam 39°C. Selama 4 hari pasien mengeluh nyeri dibagian perut, lemas, pusing, mual muntah, terdapat bintik merah di tangan dan kaki. Merasa nyeri dan sensasi panas saat buang air kecil. Tekanan darah pasien 130/80 mmHg. Hasil laboratorium menunjukan nilai trombosit pasien 95 ribu/mm3 dan nilai HT 53,3%. Dokter menyatakan bahwa Tuan A. menderita Demam Berdarah Dengue yang disertai dengan ISK.
Terapi yang akan diberikan kepada Tuan A.oleh dokter adalah
1.      Paracetamol tablet 500 mg 3 kali sehari (bila demam)
  1. Lameson 4 mg 2 kali sehari DBD
  2. Ciprokfloksin 250 mg 2 kali sehari untuk mengatasi ISK
  3. Baquinor 250 mg 2 kali sehari untuk mengatasi ISK
  4. Metoklopramid inj
  5. Amoksilin injeksi untuk DBD
  6. Amoxsan 500 mg 2 kali sehari DBD
  7. Imbos Forces 1 kali sehari
  8. Infus RL


BAB IV
PEMBAHASAN

Penatalaksanaan Kasus Metode FARM
A.    Findings
Sesuai dengan diagnosis dokter yang dilengkapi dengan hasil pengecekan laboratorium, Tuan A. menderita DBD dan  ISK.
1.      Riwayat Penyakit
Demam 39°C, nyeri dibagian perut, lemas, pusing, mual muntah, dan terdapat bintik merah di tangan dan kaki, merasa nyeri (Gejala DBD) dan sensasi panas pada saat buang air kecil (Gejala ISK)
2.      Riwayat Penyakit Dahulu
(Tidak ada dalam laporan perawat/rekam medic pasien)
Terapi yang akan diberikan kepada Tuan A.oleh dokter adalah
1.      Paracetamol tablet 500 mg 3 kali sehari (bila demam)
  1. Lameson 4 mg 2 kali sehari DBD
  2. Ciprokfloksin 250 mg 2 kali sehari untuk mengatasi ISK
  3. Baquinor 250 mg 2 kali sehari untuk mengatasi ISK
  4. Metoklopramind inj
  5. Amoksilin injeksi untuk DBD
  6. Amoxsan 500 mg 2 kali sehari DBD
  7. Imbos Forces 1 kali sehari
  8. Infus RL
B.    Assesmant
DRP’s
a)      Obat tanpa Indikasi
Amoxilin untuk DBD yang juga sinonim dengan Amoxan (obat ganda) yang di resepkan dokter adalah antibiotik. Sedangkan DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, dimana penyakit yang disebabkan oleh virus adalah penyakit yang belum dapat diobati hingga sekarang. Sehingga tidak membutuhkan terapi antibiotik dalam kasus ini amoxisilin.
b)      Obat Ganda
Ciprofloxasin dan Baquinor adalah obat yang sama (sinonim). Harus dipillih salah satu.
C.     Resolution
Alternatif terapi yang disarankan oleh kami adalah:
a)      Farmakologi
1.      Paracetamol untuk menurunkan demam, karna biasanya pasien DBD akan mengalami gejala demam dari hari pertama 1-7 hari, sedangkan pasien tuan A. adalah pasien yang mengeluh demam hari ke-4. Kami berkesimpulan bahwa tuan A. masih akan mengalami demam.
Dosis 1-2 tab tiap 4-6 jam diberikan hanya jika Tuan A. demam  >38’C
2.      Ciprofloxasin untuk  ISK (salah satu DRP’s kasus ini adalah dosis ganda terhadap Ciprofloxasin dan Baquinor, kami memilih Ciprofloxasin karena alasan Ciprofloxasin harganya lebih murah)
Dosis 250 mg untuk ISK ringan atau sedang 2x/ hari. Jika tuan A. ISK berat dosis yang diberikan adalah 500 mg 2x/ hari. Pada rekam medik tidak dijelaskan apakah pasien menderita ISK berat atau ringan, juga dari gejala-gejala yang ada tidak dapat kami pastikan apakah pasien menderita ISK berat atau ringan.
3.      Infus RL untuk menghindari dehidrasi karena biasanya pasien DBD mengalami mual dan muntah-muntah yang kemungkinan akan mengakibatkan dehidrasi.
4.      Metoklorpamid untuk mual muntah
3x sehari 10 mg injection (setelah infuse, obat pertama yang diberikan selanjutnya adalah Metoklorpamid ini agar obat yang lain dapat diberikan melalui oral). Obat diberikan secara injeksi karena pasien sudah mengalami mual muntah sehingga jika diberikan per oral reaksi obat tidak akan efektif.



5.      Imbos Force
Vitamin 1x/hari untuk menambah daya tahan tubuh pasien. Karena penyakit DBD disebabkan virus sehingga membutuhkan pertahanan daya tahan tubuh yang baik.
6.       Lameson untuk  inflamasi liver dosis 4 mg 2 kali sehari
Pasien DBD biasanya juga akan mengalami inflamasi hati dan ginjal, sehingga lameson merupakan salah satu pilihan untuk terapi DBD, tatapi pada kasus tuan A. ini rekam mediknya belum menjelaskan secara rinci mengenai ada tidaknya gejala inflamasi pada liver pasien selain nyeri pada perut (misal adanya pembengkakan pada saat meraba bagian perut letak organ hati). Jika telah dilakukan pemeriksaan liver dan terbukti terjadi inflamasi atau jika terjadi perdarahan (mimisan, dll) maka tuan A. segera diberikan terapi lameson ini. Lameson jika diberikan untuk pasien DBD yang disertai ensefalopah dengue untuk mengatasi inflamasi yang terjadi.
(Keterangan: Jika Mual Muntah Terjadi Terus Menerus, Obat-Obat Tersebut Tidak Dapat Diberikan Secara Oral Maka Obat-Obat Tersebut Diberikan Melalui Rute Injeksi)
b)      Non-farmakologi :
1.      Rehabilitasi : (Jika oleh dokter  pasien telah dibolehkan pulang ke rumah)
·         Anjurkan pasien minum cairan dalam jumlah yang banyak untuk mencegah dehidrasi dan menjaga asupan nutrisi yang sesuai (jika pasien telah dapat makan/tidak muntah, infus telah dilepas) juga untuk mempercepat penyembuhan ISK tuan A.
·         Untuk perlindungan, gunakan obat anti nyamuk yg mengandung DEET saat mengunjungi daerah endemi Dengue (Saat pulang ke Rumah) dan  atau gunakan celana panjang dan baju lengan panjang
·         Buang sampah pada tempatnya dan perbaiki tempat penyimpanan air misalnya tempat penampungan (pada saat pasien pulang ke rumah)
·         Batasi paparan nyamuk dengan tidak membiarkan air tergenang dan berada di area terbuka sebelum matahari terbit dan terbenam dan cegah perkembangbiakan nyamuk melalui pemberian dan penyemprotan berkala insektisida.
2.      Anjurkan untuk pasien menghindari konsumsi minuman beralkohol, minuman ringan (soft drink, makanan yang berempah dan kopi) karena semua makanan atau minuman ini dapat mengiritasi kandung kemih, segera buang air kecil jika keinginan itu timbul dan mencuci tangan dan alat kelamin sebelum dan sesudah berhubungan seksual serta menjalani hidup bersih dengan mencuci anus dan bagian genital sekurang-kurangnya sekali sehari, terutama sesudah BAB.
D.    Monitoring
1.      Masih ada gejala penyakit atau tidak
Mual muntah, nyeri perut,  lemas, dan pusing  atau tidak. Kenormalan Trombosit sudah naik atau belum dari 95 ribu (Normal di atas 150 ribu), HT sudah turun dari 53,3%atau belum (N 4%),  Masih ada bintik bintik atau tidak, Sudah terjadi penurunan Demam atau tidak (Jika terjadi demam di hari ke 5)
2.      Fungsi Ginjal
Perhatikan pengeluaran kencing penderita, apabila kencing penderita banyak (jumlahnya biasa) berarti penderita dalam kondisi “baik”. Sebaliknya, bila tidak dapat/ sangat jarang kencing (pengeluaran sedikit), menunjukan tanda yang “memburuk” untuk DBD secara umum dan untuk ISK secara khusus apakah masih disertai nyeri pada saat kencing atau tidak.
3.      Efek-efek samping obat
Ada atau tidaknya mual muntah, kadang-kadang terjadi neuritis. Zat ini tidak dapat digunakan bila fungsi ginjal terganggu, retensi Na, dan cairan, gangguan penyembuhan luka, gangguan metabolisme karbohidrat, lemah otot, osteoporosis, reaksi ekstrapiramidal, pusing, lelah, mengantuk, sakit kepala, depresi, gelisah, hipertensi, gangguan GI ringan dan reaksi alergi.





BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Tuan A menderita DBD yang disertai dengan ISK, terdapat beberapa DRP’s atas terapi yang diberikan oleh dokter diantaranya adalah penggunaan obat ganda (Ciprofloxasin dan Baquinor) dan obat tanpa indikasi (antibiotik amoxilin dan amoxan yang juga merupakan obat ganda). Sehingga kami menyarankan pilihan terapi: paracetamol, Ciprofloxasin, infus RL, metoklorpamid, imbos force dan lameson saja.
B.    Saran
1.      Sebaiknya dilakukan pemeriksaan liver, apakah terjadi inflamasi atau tidak pada tuan A lebih dahulu, agar dapat dipastikan obat lameson tepat indikasi atau tidak .
2.      Meminta petugas yang berwenang untuk memastikan pasien tuan A. menderita ISK berat atau ringan, agar dapat ditentukan ketepatan dosis Ciprofloxasin yang akan diberikan.


DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 2010. Mims Petunjuk Konsultasi. BIP Kelompok Gramedia. Jakarta.
Hastuti Oktri. 2008. Demam Berdarah Dengue. Kamisius. Yogyakarta
Irianto Kus. 2009. Parasitologi. Penerbit Cv Yirama Widya. Jakarta.
Nadesul Handrawan. 2004. 100 Pertanyaan dan Jawaban Demam Berdarah.   Penerbit Buku Kompas. Jakarta.
Nugroho Endro Agung. 2012. Farmakologi. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Sandina Dewi. 2011. 9 Penyakit Mematikan. Penerbit Smart Pustaka. Yogyakarta.
Zulkoni Aksin. 2011. Parasitologi. Nuha Medica. Yogyakarta

3 komentar:

  1. terimakasih sangat membantu tugas prakerin saya di kimia farma dewi sartika karawang, tugas khusus yang diberikan apoteker saya tentang penyakit DBD

    BalasHapus
  2. terimakasih sangat membantu tugas prakerin saya di kimia farma dewi sartika karawang, tugas khusus yang diberikan apoteker saya tentang penyakit DBD

    BalasHapus
  3. Saya didiagnosis Herpes 2 tahun yang lalu dan saya telah mencoba semua cara yang mungkin untuk mendapatkan obatnya tetapi tidak berhasil, sampai saya melihat sebuah posting di forum kesehatan tentang seorang Dokter Herbal (Dr Akhigbe) yang menyiapkan obat-obatan herbal untuk menyembuhkan semua jenis. penyakit termasuk Herpes, pada awalnya saya ragu, apakah itu nyata tetapi memutuskan untuk memberinya percobaan, ketika saya menghubungi Dr Akhigbe melalui Emailnya: drrealakhigbe@gmail.com dia membimbing saya dan menyiapkan obat herbal dan mengirimkannya kepada saya melalui jasa pengiriman kurir, ketika saya menerima paket (jamu) Dia memberi saya petunjuk tentang cara mengkonsumsinya, saya mulai menggunakannya seperti yang diperintahkan dan saya berhenti mendapatkan wabah dan luka mulai menghilang, bisakah Anda percaya saya sembuh dari virus mematikan ini dalam dua hingga tiga minggu dan pemberitahuan perubahan di tubuh saya. Berhari-hari menggunakan PEMULIHAN ini, tidak bisa mempercayai penyembuhan pada awalnya sampai saya melihatnya sebagai HERPES saya sembuh seperti sihir Dr Akhigbe juga menggunakan obat herbal untuk menyembuhkan penyakit seperti, HIV, HERPES, KANKER, ALS, PENYAKIT KRONIS, PENYAKIT JANTUNG , LUPUS, ASTHMA, DIABETES HEPATITIS A DAN B.ECZEMA, BACK PAIN, INFEKSI EKSTERNAL, ASTHMA, MALARIA, DEMAM BERDARAH, BACTERIA DIARRHEA, RABI, PROGERIA, MENINGITIS, EPILEPSI, STONE, GULA HULU, GELOMBANG HUBUNGI JUGA, GULA HAK THYROID, DINGIN & FLU, PENYAKIT GINJAL, ACME. API LUKA. dll. Hubungi dokter herbal yang hebat ini hari ini bapak obat herbal. via Email: drrealakhigbe@gmail.com atau whatsapp dia +2349010754824 dan sembuh secara permanen. Dia nyata..website: https: drrealakhigbe.weebly.com

    BalasHapus